Sabat: Ingatlah dan Kuduskanlah Hari Sabat!


Mungkin sebagian besar dari umat Kristen tahu tentang kata Sabbath ini.  Bagi sebagian besar golongan Kristen mengidentikkan istilah Sabbath ini dengan kaum Yahudi atau Israel.  “Ingatlah dan Kuduskanlah Hari Sabat” adalah pernyataan dalam salah satu bagian dari The Ten Commandments.  Tepatnya adalah Hukum keempat dari The Ten Commandments.  Secara detail Hukum keempat berbunyi sebagai berikut:

     

20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya (Kel 20:8-11)

Kita tahu bahwa Sembilan Hukum dalam Ten Commandments tidak ada yang diawali dengan kata “Ingatlah”.  Artinya Sembilan Hukum dalam Ten Commandments itu dapat dijalankan dengan normal oleh manusia ciptaan Allah.  Tetapi dalam Hukum keempat tersebut sengaja dicantlumkan “Ingatlah” .  Hal itu dimaksudkan karena sangat penting bagi manusia yang pada dasarnya pelupa dengan sengaja maupun tidak sengaja.

Apa yang harus manusia” ingatlah” ?

1.      Bangsa Israel yang pertama mendapatkan Ten Commandments ini, sangatlah tepat sebagai Bangsa terpilih, alasan pertama adalah karena merekalah yang menerima Ten Commandments melalui Musa di gunung Sinai.  Allah sangat tahu perbuatan Bangsa ini yang suka bersungut-sungut dan mudah melawan.  Walaupun kehadiran Allah setiap saat mereka lihat dan rasakan, tetapi tetap saja tidak mempengaruhi sebagian besar watak bangsa ini.  Mujizat dan berkat-berkat yang mereka terima dan lihat, bukanlah menjadi jaminan kesetiaan mereka kepada Allah seratus persen.  Hanya sedikit orang saja yang setia dan menjalankan Ten Commandments dengan jujur dan benar.  Inilah salah satu alasan perintah keempat dari Ten Commandments ini diawali dengan kata “Ingatlah”.
Ketika Allah memberikan Hari Sabat , DIA mengetahui bahwa nilai-nilai Hari Sabat itu sangat tinggi dan juga Allah tahu bahwa hal itu akan tidak/kurang dihormati di kemudian hari oleh banyak manusia.  Allah tahu bahwa Setan akan berusaha dengan sekuat tenaga  memimpin manusia pada waktu tertentu untuk melalaikan kewajiban yang mengikat pada hari Sabat itu.  Ini juga adalah alasan mengapa Perintah Keempat dari Ten Commandments ini dimulai dengan kata “Ingatlah”, sehingga manusia selalu mengingat dan menyimpan di dalam hati Perintah Keempat ini.

2.      Ingatlah” juga mengembalikan pemikiran setiap orang kepada awal penciptaan dunia ini.  Di dalam Perintah Keempat dari Ten Commandments, Allah sengaja mengingatkan manusia supaya melihat dan melaksanakan kebenaran tentang Hari Sabat itu.  Ingatlah dan kuduskanlah Hari Sabat secara jelas dan tidak ada arti kiasan, menyatakan bahwa Sabat itu adalah kudus dan harus diingat dan dijaga kekudusannya selalu.  Maka, adalah hal yang wajar dan keharusan bagi Allah untuk menekankan Perintah keempat ini dengan kata Ingatlah pada awal Perintah ini.
Allah telah menegaskan bahwa pada awal penciptaan dunia ini, dari hari pertama sampai hari keenam penciptaan dunia ini, dikatakan dengan jelas “Allah melihat bahwa semuanya baik.” (Kej 1:10,25 ).  Bahkan dalam Kej 1:31  dikatakan lagi segala ciptaanNya “sungguh amat baik”. Tetapi pada hari ketujuh, Allah menciptakan Sabat, hari khusus yang diberkati, disucikan dan untuk beristirahat.
Bagi bangsa Yahudi, tidak perlu diajarkan lagi arti Hari Sabat kepada mereka.  Semua yang ada hubungan dengan kata Sabat itu, diketahui dan dijalankan oleh mereka, termasuk ibadah dan tata cara pemeliharaan Hari yang kudus itu.  Tetapi bagi manusia yang hidup zaman sekarang ini, tidak semua setuju bahkan menganggap biasa saja hari Sabat itu seperti enam hari lainnya.


Hari Sabat
Analisa Alkitab perlu kita ketahui, sehingga kesimpulan yang tepat benar-benar kita akan dapatkan sehubungan dengan Sabat ini dan kekudusannya.
a.      Kej 2:1-3 berkata bahwa selama enam hari, Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya lalu berhenti pada hari ketujuh dan juga memberkati dan menguduskannya.  Perintah keempat dalam Ten Commandments berbunyi sebagai berikut: “ Ingatlah dan kuduskanlah Hari Sabat.” Lalu dilanjutkan lagi…  enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu”(Kej 20:8-10 ).  Jadi jelas dikatakan kedua buku Perjanjian Lama ini bahwa hari ketujuh adalah hari Sabat yang dikuduskan oleh Allah sendiri sebagai Pencipta.
b.      Di dalam New Testament juga menegaskan Hari Sabat itu  sebagai berikut:
Yesus berkata:  “
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat. (Mark 2:27,28 ).

 Maksud ayat ini adalah bahwa siapa saja manusia yang pernah lahir di dunia ini wajib untuk memelihara dan menguduskannya.  Bukan cuma untuk Adam dan Hawa atau bangsa Israel/Yahudi saja , tetapi untuk segala bangsa dan manusia. 

Kita umat manusia mengingat jasa Kristus/Allah dalam menciptakan manusia selama enam hari dengan penyembahan dan pengudusan hari ketujuh atau Hari Sabat, karena Yesus adalah Tuhan atas Hari Sabat. Karena Yesus sendiri yang menciptakan dunia dan segala isinya (Yoh 1:3), maka Ia adalah
Kristus adalah Tuhan atas Hari Sabat, oleh karena itu teladan yang dilakukan di dunia ini adalah berbakti dan menyembah Tuhan setiap Sabbath day.  Itulah kewajibanNya sewaktu bersama-sama dengan manusia di bumi (Luk 4:16).

Ketika Yesus mati di atas kayu salib lalu dikuburkan, sepanjang Hari Sabat Dia tidak bangkit, tetapi beristirahat pada hari Sabat itu.  Dia tidak akan melawan Perintah keempat yang telah dibuatNya dalam menguduskan Hari Sabat.  Jika saja Hari Ketujuh bukanlah hari Sabat yang suci, pasti Dia akan bangkit pada hari itu.  Oleh karena itu ,Dia bangkit pada hari pertama di dalam minggu itu.

Para Rasul juga mengikuti teladan yang telah diberikan turun temurun dalam memelihara dan menguduskan Sabbath day.  Mereka juga berbakti dan menguduskan Sabbath day. (Acts 13:14,42 ; 16:13 ; 18:3,4  NIV)


c.       Hari Sabat adalah hari kudus yang patut dan harus kita sucikan kalau kita benar-benar mau mengaku Yesus sebagai Tuhan.  Sabat juga bukan cuma berlaku di dunia ini saja, tetapi sampai selamanya di dunia baru. Yesaya 66:22,23 berkata sebagai berikut: “

66:22 Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap.
66:23 Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN

Kesimpulan
Marilah kita”Ingatlah dan kuduskanlah Hari Sabat”.  Karena itu sampai di kerajaan sorga bahkan kekal selamanya.  Bagaimana kita bisa ke sorga kalau tidak diingat dan dibiasakan beribadah dan menguduskan Hari Sabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHOTBAH DAN ARTIKEL POPULER